Kami, warga negara Republik
Indonesia yang tergabung dalam Jaringan Antariman Indonesia (JAII) prihatin
atas kekerasan yang terjadi di Papua selama ini. Konflik di Papua selama
puluhan tahun hingga saat ini tidak menunjukkan adanya tanda-tanda akan
berakhir. Berbagai operasi militer dan perlawanan kelompok sipil bersenjata
justru melahirkan bentuk kekerasan baru dan memakan semakin banyak korban di
kalangan masyarakat sipil yang tidak berdosa di Papua.
Kami menyadari bahwa kekerasan tidak
pernah akan bisa mengatasi berbagai ketegangan karena perbedaan. Kekerasan juga
tidak dapat menyelesaikan konflik, melainkan akan membuat negeri ini jatuh terpuruk
ke titik nadir. Kami yakin bahwa jalan dialog damai merupakan jalan terbaik
untuk menyelesaikan konflik Papua secara damai, menyeluruh, dan bermartabat.
Kami saat ini mengetahui ada
inisiatif individu, kelompok, maupun institusi yang mendorong upaya terciptanya
dialog damai di Tanah Papua dengan harapan Papua sungguh menjadi Tanah Damai.
Berkaitan dengan hal itu, kami merasa perlu menyampaikan beberapa hal berikut:
1.
Kami mendukung secara penuh
terwujudnya Dialog Damai Jakarta-Papua yang didorong oleh masyarakat sipil
serta pimpinan agama-agama di Papua dan Jakarta, bahkan di seluruh Indonesia
demi terciptanya keadilan dan perdamaian secara menyeluruh, utuh dan
bermartabat di Tanah Papua dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
2.
Kami mendesak Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono sebelum mengakhiri masa jabatannya agar segera melaksanakan
Dialog Damai antara Jakarta dan Papua, dan membuka ruang komunikasi yang adil
secara luas dan menjaga agar tercipta situasi kondusif selama upaya maupun pada
saat proses Dialog Damai sedang berlangsung.
3.
Kami mendesak pihak-pihak yang
berkompeten, antara lain kementerian-kementerian fungsional, Gubernur dan para
Bupati beserta jajarannya, DPRP dan MRP untuk dapat segera menyelesaikan
masalah ataupun menghentikan potensi konflik yang ada agar tak memberi
imbas negatif bagi upaya dialog damai.
4.
Meminta semua pihak untuk
menghentikan stigmatisasi orang Papua sebagai kelompok separatis.
5.
Mengajak para tokoh agama, tokoh
adat, tokoh masyarakat, jurnalis dan pimpinan media massa untuk mendukung
sepenuh hati dan mendorong upaya Dialog Damai Jakarta-Papua demi terciptanya
Papua Tanah Damai.
6.
Mengajak semua pihak untuk menolak
dan tidak memilih Calon Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 yang
memiliki rekam jejak sebagai pelaku pelanggaran HAM berat, agar pelanggaran HAM
di Papua pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya, dapat diakhiri.
7.
Kami yakin, penyelesaian persoalan
Papua secara damai demi mencapai Papua menjadi Tanah Damai akan menjadi
indikator bagi bangsa Indonesia yang adil dan beradab.
Kami, Jaringan Antariman Indonesia,
baik sebagai individu maupun lembaga menyatakan siap membantu dan
memfasilitasi pertemuan lintas kepentingan dalam upaya mewujudkan Papua Tanah
Damai.
J
ayapura, 23 Mei 2014
Jaringan
Antariman Indonesia (JAII) untuk Papua Tanah Damai (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar