Tampilkan postingan dengan label suara yomanak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label suara yomanak. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Maret 2013

PERISTIWA PENANGKAPAN, PENAHANAN DAN PENYIKSAAN SERTA PEMBUNUHAN PAKSA DILUAR PROSEDUR HUKUM DI TANAH PAPUA, TAHUN 2013


01/01 Yakob Mote (L) (26), Tani Depan pos 571 Enarotali, Kabupaten Paniai TNI/Polri Gereja Kingmi: (Agust Mote)Meninggal setelah di rawat di RSUD Paniaimeninggal setelah ditabrak lari oleh mobil patroli Polres Paniai pada tanggal 31 Desember 2012 pkl 17.00 wib” Saling tolak antara TN-Polri10/01 Praka Hasan(L) anggota TNI Kota Lama,Mulia, KabupatenPuncak Jaya Orang tak dikenal Bisnis Indonesia: Seorang anggota TNI bernama Praka Hasan ditembak di Papua pada Kamis (10/1) sekitar pukul 17.30 WIT Luka tembak11/01 Hadis (50)Orang Sipil Kota Lama,Mulia, KabupatenPuncak Jaya Orang tak dikenal Bisnis Indonesia: Penembakan kedua orang tersebut, lokasinya tidak berjauhan. Lokasi kejadian berada di komplek pasar di Koya Lama. Penyerangan berlangsung saat hujan. Tertembak mati29/01 Yosia Karoba (L) (45) anggota DPRD Kab Tolikara TPS distrik Gilobandu, Kabupaten Tolikara Pendukung kandidat Lukmen Kompasiana: ketika hendak melakukan pencoblosan di salah satu TPS, Distrik Gilubandu, dikeroyok oleh sekelompok orang (yang diduga adalah massa pendukung kandidat tertentu dan merupakan kerabat dari korban tersebut) yang dipicu karena adanya kata-kata provokatif oleh korban sehingga membuat sekelompok tersebut menjadi berang dan melakukan pengeroyokan terhadap korban hingga meninggal dunia. 3 orang Pelaku ditahan/diproses oleh Polisi31/01 Bahar (L) (28 th),tukang ojek
Kampung Udaugi perbatasan antara Kabupaten Deiyai Orang tak dikenal ANTARA: mengungkapkan, insiden yang menimpa tukang ojek itu terjadi saat yang bersangkutan (Bahar) mengantar penumpang namun saat dalam perjalanan penumpang yang diduga anak buah dari kelompok sipil bersenjata John Yogi menembak korban.Korban (Bahar) mengalami luka tembak di leher tembus ke pipi kiri dan saat ini masih dirawat di RS Paniai di Enarotali.Nikolaus Degei menambahkan, operasi sudah dilakukan sejak Desember tahun lalu hingga kini. Untuk itu dia meminta pasukan Brimob mengejar anggota OPM secara profesional agar tidak mengakibatkan ketakutan terhadap warga. Operasi cari pelaku di lancarkan Brimob01/02 Yerson Wonorengga (L) (22), Mahasiswa Kali Skyland, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Tukang Ojek Bintang Papua: Sedangkan dua rekannya, Yemias Wonda yang menderita luka parah di bagian kiri lambung dan Merakius Wonda tengah dirawat di UGD RSUD Dok II Jayapura. Ketiga korban ini diduga korban perkelahian antar kelompok mahasiswa dan tukang ojek di Kali Skyland, Kamis (31/1) sekitar pukul 19.00 WIT.Kapolresta Jayapura AKBP Alfred Papare, SIK ketika dikonfirmasi, Jumat (1/2) mengutarakan, perkelahian antar kelompok mahasiswa dan tukang ojek tersebut dipicu akibat mabuk setelah meneguk minuman keras (miras). Detail kronologis perkelahian ini , ujarnya, berawalnya pada sore hari, sekelompok mahasiswa hendak menggunakan jasa ojek motor di Pangkalan Ojek Skyland, tapi lantaran jumlah mahasiswa tersebut berjumlah 7 orang sehingga ojek motor yang tersedia tak cukup. Akibatnya, kelompok mahasiswa kemudian memukul seorang tukang ojek sehingga luka-luka.Alhasil, kelompok mahasiswa melanjutkan perjalanan. Tukang ojek yang dipukul kemudian melaporkan kasus itu kepada rekan-rekannya.Tak lama berselang sekitar pukul 19.00 WIT, kelompok mahasiswa lewat di pangkalan ojek, seketika tukang ojek yang berada di situ melakukan pengejaran dan terjadilah perkelahian, menyebabkan kendaraan dari arah Jayapura menuju Abepura dan sebaliknya mengalami kemacetan sesaat. Namun, cetusnya, setelah aparat keamanan mengamankan kedua kelompok. Arus lalu lintas kembali normal.Kapolres mengutarakan, Polres Jayapura Kota sudah memeriksa 2 orang saksi guna penyelidikan lebih lanjut. Terpisah, Ketua Komunitas Mahasiswa dan Pelajar Puncak Jaya Merrien Kogoya yang dijumpai di Ruang Jenasah RSUD Dok II Jayapura menandaskan, pihaknya mendesak agar Polisi segera menangkap dan menghukum pelaku-pelaku sesuai hukum yang berlaku, karena telah melakukan tindakan pidana kriminal sekaligus menghilangkan nyawa orang lain Keluarga tuntut pelaku di tangkap dan proses hukum14/02 Wagiran (48) Kampung Pugo, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai Pelakudiduga anak usia belasan tahun. Jubi: Akibatnya korban mengalami luka di punggung kiri dan pergelangan kaki kiri. Polisi saat ini adalah melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku Di rawat di RSUD15/02 Dago Ronal Gobay (30), (PNS di Kab Deiyai) Depapre, Kabupaten Jayapura Polisi Jubi: Disiksa, karena dimintai keterangan supaya memberitahukan posisi tinggal Terianus Sato dan Seby Sambom, aktivis Politik Papua Merdeka. Ditangkap saat perjalanan pulang dari Depapre. 2 orang masih ditahan di Polres Jayapura15/02 Arsel Kobak (23) Depapre, Kabupaten Jayapura Polisi Hasil Pemantauan 28/02: korban ditemui di sel tahanan Polres Jayapura, mengakui bahwa mereka (07 orang) disiksa dan dianiaya pada saat interogasi di kamar yang berbeda di kantor intelkam Polres Jayapura. Bentuk penyiksaan berbeda-beda15/02 Eneko Pahabol (23) Depapre, Kabupaten Jayapura Polisi Sda 15/02 Yosafat Satto (41) Depapre, Kabupaten Jayapura Polisi Sda 15/02 Salim Yaru (35) Depapre, Kabupaten Jayapura Polisi Sda 15/02 Matan Klembiap (30) Depapre, Kabupaten Jayapura Polisi Sda 15/02 Obed Bahabol (31) Depapre, Kabupaten Jayapura Polisi Sda 18/02 Dinaek Wae (46) (Pdt)
Jalan Poros, Kampung Ormo Kali Pasir VI, Distrik Jayapura Utar Orang tak dikenal Bintang Papua: Laporan dugaan penemuan mayat ini berawal ketika saksi Yeni Karoba melewati di Jalan Poros, Kampung Ormo Kali Pasir VI, Distrik Jayapura Utara. Saksi kaget ketika melihat ada mayat yang tergeletak di jalan. Kemudian saksi langsung mendatangi saksi Nus Kenelak. Alhasil, keduanya langsung melaporkan penemuan mayat itu ke Pos Pol 7 Angkasa yang diterima Aipda Agus. pukul 23.50 WIT, mayat akhirya dibawa ke RSUD Dok II untuk diotopsi21/02 Pratu Wahyu di Pos Maleo Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya
Sinak, Kabupaten Puncak OTK
OTK Kompas: tewas setelah dadanya ditembus peluru saat itu. Para penyerang juga melukai Lettu Reza. Kedua prajurit itu berasal dari Batalyon 753 Argaviratama, NabirePenyerangan terjadi ketika mereka hendak mengambil alat komunikasi yang dikirim lewat pesawat di landasan perintis Sinak. Jarak antara Koramil Sinak dengan landasan sekitar dua kilometer.Saat rombongan itu berada di tanjakan, mereka tiba-tiba diserang sekelompok sipil bersenjata. Para prajurit itu tidak sempat memberi perlawanan karena mereka tidak membawa senjata.Hingga berita ditulis, masih satu anggota TNI belum diketahui nasibnya. KompasTV menduga penyerangan ini merupakan imbas dari pemilukada di Kabupaten Puncak Jaya pascakekalahan Elvis TabuniSaat ini, kami terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Sipil Bersenjata di dua lokasi kejadian tersebut. Sedangkan anggota TNI yang gugur dua orang penyerang (sipil) terkena tembakan.Kepala Penerangan Kodam XVII Cendrawasih Letkol Jansen Simanjuntak, Kamis (21/2/2013), menyatakan, korban akan dievakuasi ke Markas Kodam XVII Cendrawasih.21/02 Sertu Udin/TNI Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Sertu Frans/TNI Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Sertu Ramadhan/TNI Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Pratu Edi/TNI Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Praka Jojo/TNI Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Praka Idris/TNI Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Pratu Mustofa/TNI Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Pratu Prabowo/TNI Tingginambut Kab.Puncak Jaya OTK Sda Luka tembak21/02 Praka Wempi/TNI OTK Sda 21/02 Lettu Inf Reza/TNI TingginambutKab.Puncak Jaya OTK Sda Luka tembak21/02 Tirakor Murib/Sipil Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Koroban Telenggen/Sipil Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Yonais Palimbong/Sipil Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Markus Calvin/Sipil Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Ully/Sipil Sinak, Kab.Puncak OTK Sda tewas21/02 Rudy Sinak, Kab.Puncak OTK tewas21/02 Jhoni Sinak, Kab.Puncak OTK Sda Okezonenews: Sebanyak 26 korban penembakan di Distrik Dinak berhasil dievakuasi ke Jayapura menggunakan helikopter MI 17 V5. Sebelas orang di antaranya tewas, yakni tujuh personel TNI dan empat warga sipil. Helikopter yang melakukan evakuasi korban mendarat di Base Ops Lanud Jayapura di tengah kondisi hujan, Minggu (24/2/2013) siang waktu setempat. Sebanyak 11 warga sipil yang luka langsung dievakuasi ke RSUD Dian Harapan untuk mendapat perawatan medis. Seorang di antaranya mengalami luka parah akibat bacokan senjata tajam. See more at: http://news.okezone.com/read/ Luka tembak
jumlah korban?22/02 20 orang tahanan Lapas Abepura Jubi: berawal setelah penyambutan tahanan baru oleh tahanan lama di LP Abepura ini. Usai penyambutan yang dilakukan oleh tahanan lama ini hanyalah ucapan-ucapan seperti “Selamat datang ke hotel prodeo” dan “welcome to isolasi”. 22/02 MS (45) Waris, Kabupaten Keerom TNI Jubi: yang mengancam akan membunuh dirinya. “Cepat kasih selesaikan sambil mengarahkan moncong senjata kepada saya,” Korban lapor ke Sekretariat Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (SKPKC) Fransiskan, Papu 25/02 Alpons Gobay (15) Gunung Bobairo, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai Polisi Suara Cenderawasih Kolaitaga: Satu orang terluka dalam kontak senjata antara tim gabungan TNI-Polri dengan tiga orang yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) Anak sekolah, bukan anggota TPN/OPM25/02 Meny Gobay (18) sda sda sda sda01/03 Olha (50) Jalan Sosial, Kelurahan Hinekomber, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Bencana alam Sinodenews: Peristiwa tanah longsor ini terjadi sekira pukul 19.30 WIT, Jumat (1/3/2013) malam. Saat itu, Kota Sentani dihuyur hujan lebat sejak pagi. AKibatnya, Bukit Sosial di Kota Sentani longsor dan menimbun sejumlah rumah di kaki bukit tersebut. 3 orang masih dalam pencarian Korban tewas tertimbun tanah longsor
02/03 Yunus Gobay (55) (Pdt Gereja Kingmi) Polsek Kota Enarotali Kabupaten Paniai. Polisi Yones Dou: Gereja Kingmi Papua: Akibat Penyiksaan mengeluarkan darah melalui hidung , bibir bagian atas , bibir bagian bawah picah lalu mengeluarkan darah, luka lecet di tangan, benjolan di kepala, dan luka di kepala, sesudah itu di masukan dalam sel polsek Kota Enarotali. Pihak keluarga menghadap Polsek Paniai untuk di bebaskan tetapi pihak kepolisian Paniai minta Uang tebusan untuk di bebaskan, sehingga keluarga Pendeta Yunus Gobai Kumpul –kumpul Uang mau bayar polisi , tiba-tiba seorang anggota DPRD Paniai datang kasih keluar uang Rp 1 000 000,- ( Satu juta rupiah ) langsung serahkan kepada pihak Polisi Polsek Paniai , lalu di bebaskan Jam 10.30 WP dan di bawah pulang oleh keluarganya ke kampung halamannya . Korban di duga ada kelainan jiwa
Brimob di Paniai menjadi 3 bleton03/03 Ferry Anggara (22), Jln Pasir Wosi/ Manokwari, Papua Barat Bencana alam Jubi: saat itu, keempat korban bersama rekannya Wilatus dan Anugrah yang juga merupakan saksi, sedang berenang di Pantai Amban yang terletak di Jalan Pantura Kabupaten Manokwari sekitar pukul 16.30 WIT. “Tiba-tiba datang ombak besar dan menyeret mereka ke laut. Namun kedua saksi berhasil menyelematkan diri. Sementara keempat korban terus terseret arus dan saksi tidak bisa menolong mereka HilangTiga dari empat korban yang dihilang akibat terseret arusdi Pantai Amban, Manokwari Papua Barat03/03 Kristianto Bawotong (20) Amper Amban, Manokwari, Papua Barat Bencana alam Sda Korban lain masih dicari dan belum ditemukan04/03 04 orang, yang di duga anggota OPM Kampung Yanma, Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi, TNI Papuapos: barang bukti yang berhasil disita berupa 1 lembar dokumen yang berisi hasil pertemuan TPN/OPM tanggal 26/02/13, 1 buah kartu anggota TPN/OPM atas nama NS dengan jabatan staf markas pusat TPN/OPM, cap tertanda Panglima TPN/OPM Richard H Joweni. 4 orang berinisial ID (63), NS (36), ST (35) dan DN (29)05/03 1 anggota Polisi Dok IX kali, Jayapura Kota Orang mabuk Cepos: seorang pria berinisial AM yang di duga dipengarungi miras, menusuk dengan pisau, sekitar pukul 19.00 WIT. 1 warga sipil juga diancam orang mabuk07/03 MESAK YEIMO, KALEP YEIMO, YULIANUS YEIMO, MUSA YEIMO, HAM YEIMO, DAN SAM YEIMO. dan 2 OTILI GIYAI, MESAK MOTE," Madi, Enarotali, Kabupaten Paniai TNI/Polri Petugas Gereja Kingmi: Ditahan di Polres, kemungkinan disiksa dan belum jelas alasan penangkapan pada jam 12 malam sampai subuh ini. Aparat Militer dengan senjata lengkap memasuki rumah kami, lalu menakuti kami, lalu mereka tanya kamu siapa? Aparat juga memeriksa isi (memori) handphone setelah dirampas paksa dari tangan warga, tas, kalung yang ada merk Papua.Sabtu, 09 maret 2013 ada 04 pemuda yang dibebaskan 6 warga sipil dan 2 disiksa oleh aparat negara, warga sipil
07/03 Tinius Kiwo (23), Wurin Tabuni (46), Kiwenus (30) Pirime, Kabupaten Lani Jaya Polisi Gereja Baptis: Sedang di tahan di polres Jayawijaya dan disiksa. Keluarga sedang cari keberadaan mereka.. Setelah dipertanyakan ketum PGGBP, Socratez Sofyan Yoman ke Kapolda, Polisi bebeskan dengan dalil tidak cukup bukti. 08/03 3 kelompok warga sipil bersenjata Bolakme, Kabupaten Jayawijaya Gabungan/TNI/Polri Petugas Gereja Kingmi: Operasi dengan target pos Yugum dibakar lalu dibubarkan, honai/markas dan pagar kebun dibakar, tidak ada korban jiwa. 09/03 Wolter Wakum (18) Kompleks Borokup, Kabupaten Biak Polisi BBM: Seribuan masa bersama keluarga korban sempat demo/tuntut di kantor polisi, karena tidak mendapat respons baik, massa kembali ke rumah duka. 10/03 Beny Wenda (20), Atarina Kogoya (18) Pasar baru, Dekai, Kabupaten Yahukimo Miras Cepos: Minum minuman keras, fisik mereka tidak kuat, sehingga langsung tewas/meninggal dunia. tewas
10/03 Githius Wenda (27) Pasar baru, Dekai, Kabupaten Yahukimo Miras Cepos: Terbaring dirumah sakit Dekai, koma10/03 Ausilius Fransiskus Baru (23) Mahasiswa Perumnas 3 Waena, Kota Jayapura TNI BG: anggota TNI hendak melerai keributan korban dan orang lain, di depan pos TNI, menyiksa korban pakai slang hingga luka memar di bibir dan badan Kronologi terlampir10/03 Efa R (19 mahasiswi Belakang UNCEN abepura, kota Jayapura Bunuh diri Cepos: ditemukan bunuh diri dengan cara gantung diri di dalam kamarnya dengan cara mengikat tali di atap kamar. Motif asmara/cinta 11/03 Kamaruddin alias DB (39) Jalan Baru Kampung Darauto, Distrik Pantim, Kabupaten Paniai OTK Papuapos: Dari hasil otopsi ditemukan sejumlah luka berupa luka tusuk pada bagian rusuk kiri sedalam 24 cm dari bahu dalam, luka 12 cm dengan panjang 4 cm dan lebar 2 cm. Sedangkan pada bagian punggung ditemukan luka tusuk sekitar 24 cm dari leher dalam 10 cm dengan diameter 3,5 cm. Juga luka tusuk pada bagian rusuk kiri sedalam 12 cm yang mengenai paru-paru kiri korban. 11/03 Eli Kemo (21) Jln ruas Trans Arso, kilo 9 Koya Koso, Kota Jayapura Lakalantas Cepos: tabrakan maut antara Bus jurusan pasar Youtefa-Arso, dengan motor shogun dilaporkan tewas di tempat. Temannya Marco luka sobek di rujuk ke RSUD abepura. 12/03 Timotius Aiboy (33) Kel Kelapa Lima Kabupaten Merauke PNS Cepos: Pengeroyokan sesudah pesta dansa, yang digelar salah seorang warga di Jalan Kuda Mati. Proses hukum12/03 Brigader EF (Polisi) Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen OTK Bintang Papua: Kelompok bersenjata, memeras perusahaan lalu baku tembak dengan petugas keamanan (Polisi( yang berjaga-jaga di perusahaan tersebut. Luka-luka1 orang pelaku tertangkap13/03 Mayat Pertigaan jalan, Yoka, Waena, Kota Jayapura misterius Cepos: mayat tanpa identitas di temukan. Di dekat terdapat sepeda motor, ditemukan luka lecet di sekujur tubuhnya. 13/03 A.Gerambo (45) petani Tamer, Kabupaten Boven Digul Istrinya Cepos: Kesal atas sikap suaminya mabuk, istri langsung pukul pakai kayu di kepala hingga tewas. Tewas, pelaku diproses13/03 Isak Smau (32), di Kampung Bugis Km 10 Masuk Sorong Warga sipil Radar Timika: Ia terpaksa kehilangan dua tangannya yang harus diamputasi setelah mengalami luka bacok di pergelangan tangannya hingga nyaris putus. Kedua pergelangan tangan korban dibacok dengan menggunakan parang, sehingga telapak tangan tak dapat difungsikan lagi. turut bersama-sama korban pesta miraspelaku diproses
Catatan: Laporan ini kami update dari berbagai sumber, sudah sekitar 56 lebih orang menjadi korban kekerasan secara paksa 2 bulan lebih di awal tahun 2013 di tanah Papua.
Jayapura, 16/03/2013
Baptist Voice Papua

Senin, 22 November 2010

HAK ASASI MANUSIA



    Pengertian hak asasi manusia
Menurut Prof, Mr Koentjoro Poeba Pranoto (1976) Hak asasi adalah hak yang bersifat asasi .artinya hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidak dapat disahkan dari hakekatnya sehingga sifatnya suci.
 Oleh sebab itu Saya mencoba mengartikan secara sederhana yaitu :Hak asasi dapat dikatakan sebagai hak dasar yang di bawakan sejak lahir .namun tidak seorang pun yang menghalang-halangi hak dasar seseorang atas tanah nya hak atas melakukan apa saja .
Hak asasi mincul sebagai reaksi kelaliman dan penjajahan pihak lain  terhadap suatu Negara tertentu. Namun masalah hak asasi sudah cukup lama di perjungkan oleh manusia sehingga lahirlah “Univrsal Declaration of Human rigts”


 MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN NEGARA REPUBLIC INDONESIA  PADA ALINEA PERTAMA.

Bunyi pembukaan UUD 1945 pada alinea  pertama yaitu sebagai berikut:
“ Bahwa sesunggunya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di ats dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadillan.
 Maka dengan demikian  saya mencoba mengartikan dengan masalah yang  sementara berkembang di bumi Cenderawasih Papua Barat yaitu
1.      Keteguhan Bangsa Papua barat dalam membela kemerdekaan penjajah dalam segala bentuk.
2.      Pernyataan subjetif bangsa Papua barat  untuk menentang dan menghapus penjajahan di atas dunia
3.      Pernyataan objektif Bangsa Papua barat Bahwa penjajahan ditas Dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemenusiaan dan pri keadilan

Oleh sebab itu pemerintah Negara Republik Indonesia siap mendukung kemerdekaan bagi bangsa Papua Barat untuk berdiri sendiri dan Negara yang sah dan di akui





  DALAM BUKU RISALAH “BPUPKI DAN PPKI XIV EDSI 4 1998 MENGATAKAN TIEDAK SELURUH MASALAH DAPAT DI SELESAIKAN DALAM KONFRENSI MEJA BUNDAR

“Yaitu salah satunya masalah penting didak selesai adalah masalah status politik Papua Barat, ternyata masalah ini sajak tahun 1828 sampai tahun 1963 telah dikuasai oleh kerajaan belanda
Sejakl tahun 1945 sampai tahun 1963 dipersiapkan pemerintah kerajaan Belanda unruk menjadi Negara tersendiri dengan nama Negara Papua ,sesuai pidato Ratu Yuliana. Karajaan Belanda tanggal 20 september 1960 telah mengumumkan bahwa pemerintah kerajaan Belanda akan memberikan hak penentuan nasip sendiri (Merdeka) pada bangsa dan rakyat Nederlans new Guinea,untuk pemerintahan dan membentuk Batalyon Papua dan meresmikan bendera Papua”

TUJUAN PERJANJIAN NEW YORK 15 AGUSTUS 1962

Perjajian ini dilakukan karena ada kepentingan antara kedua Negara yaitu Amerika serikat,Indonesia yaitu
1.      Kepentingan politik Amerika dan Indonesia di Papua
2.      Kepentingan Politik Amerika  Serikat, Belanda, dan Indonesia Seta PBB agar mengorbankan hak^hak asasi dan martabat dan kesamaan hak-hak orang Papua dan mengorbankan nilai-nilai Dekmokrasi dan kemanusiaan
3.      Kepentingan Ekonomi Amerka dan Indonesia agar kekayaan alam di bumi cenderawasih Papua (hutan, tembaga, Emas,dan minyak bumi)
4.      Pengabaian komitmen Belanda untuk memerdekakan Papua ,Perlakuan Indonesia dan Amerika tidak demokrasi maka Menteri luar negeri Belanda tidak mengakui bahwa pelaksanaan PEPERA tidak sah dan mereka tidak membuat apa-apa langsung meninggalkan Papua ke tangan Indonesia
5.      Pandangan resisme Amerka dan Indonesia ,Pada waktu itu dalam proses awal perundingan rahasia rakyat Papua mempunyai hak untuk tanah air nya namun tidak perna melibatkan nya untuk di mintai pendaat.maka pada siding BPUPKI tanggal 10-17 juli 1945 Presiden soekarno mengatakan orang Papua tidak mengerti politik.


SEJARAH BANGSA INDONESIA TERHADAP ORANG INDONESIA 
Dalam perkembangan sejarah sejak bangsa Indonesia merdeka
Pada 28 oktober hari sumpa pemuda pemuda Papua tidak perna melibatkan  dengan Pemida Papua
Pada tanggal 19 April dilaksanakan pemasangan tiang pancang yang pertama bersamaan dengan peringatan  10 tahun konfrensi Asia Afrika tidak perna melibatkan orang Papua
Pada Tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan, nenek moyang orang Papua jjuga tidak perna melibatkan ,dan Hari besar lainnya yang di peringati bangsa Indonesia.
Kami sebagai bangsa Paua mempunyai sejarah yang sama namun tidak perna mengakui nya oleh bangsa biadap Indonesia . saya sebagai   Papua yang berkulit hitam ,berambut keriting sadar bahwa mempunyai sejarah tersendiri maka sudara- sudara ku jangan ragu dan jangan menyerah untuk meluruskan sejarah nenek moyang Bangsa Papua  AMIN kinaonak   



Kamis, 18 Februari 2010

11 kursi Membawa petaka di Papua



        Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya mengabulkan sebagian gugatan Barisan Merah Putih (BMP) akan status 11 kursi di legislatif Papua.
Melalui putusan MK memerintahkan adanya penambahan 11 kursi di DPR Papua untuk orang asli Papua, sebagaimana yang diamanatkan UU nomor 21 tahun 2001 tentang Otsus. Dengan penambakan 11 kursi ini, maka jumlah kursi yang tadinya 56, bakal menjadi 67. Jika dihitung-hitung mungkin pertama kali di Indonesia jumlah anggota DPR tingkat Provinsi terbanyak.
Memang wajar jika 11 kursi itu diberikan kepada orang asli Papua. Selain karena sudah merupakan amanat Ostus, juga sangat pantas jika ada jatah kursi lebih untuk orang asli Papua yang sudah cukup lama ‘terjajah’.
Meski tak bisa dipungkiri dengan melihat komposisi anggota DPRP yang ada saat ini telah didominasi orang asli Papua. Kalangan ‘imigiran’ atau pendatang, kini tingggal seberapa ‘biji’, bisa dihitung dengan jari.
11 Kursi sebagai perintah undang-undang mutlak harus dijalankan. Bagi yang menghalang-halangi atau menghambat sama saja melawan hukum negara. Apalagi yang memutuskan adalah lembaga peradilan tertinggi negara yaitu MK.
Hanya saja meski itu sudah putusan MK, tapi tidak mudah bagi perangkat di bawahnya untuk merealisasikan. Ada sejumlah kendala teknis yang menghadang.
Karena itu, memang dibutuhkan perangkat yang mengatur implementasinya yaitu Perdasus (Peraturan daerah khsusus). Maka, pertanyaanya saat ini apakah Perdasus, hasil  diproduk MRP sebagai lembaga representatif kultural orang Papua itu sudah siap. Kalau tidak,  maka 11 kursi amanat Ostsus  ini bisa-bisa berubah menjadi ‘petaka’ bagi orang asli Papua sendiri. Ada potensi konflik di sana.

Akan terjadi perebutan kursi, kepada siapa 11 kursi itu diberikan dan siapa saja yang berhak. Mungkin orang gunung saja kah atau sebaliknya ke orang Pantai saja. Atau demi pemerataan atau  keadilan, perlu dibagi rata. Itu artinya yang dibutuhkan bukan jumlah yang kursi yang ganjil tetapi genap. Misalnya 12 kursi?. Belum lagi jika ada pihak yang merasa ‘berjasah’ atau yang berjuang selama ini, meminta jatah kursi, misalnya saja kelompok Barisan Merah Putih. Ataukah kelompok Dewan Adat atau elemen lainnya yang sama-sama mengaku punya hak yang sama. Akhinya 11 kursi akan menjadi rebutan empuk dan semoga tidak berujung .
Kita mungkin masih ingat bagaimana ribetnya dan ruwetnya Pemilihan legislatif lalu di Papua. Di hampir sejumlah daerah bermasalah, termasuk di lingkungan DPR Papua sendiri. Ada kantor pemerintah dan KPUD dibakar massa yang kecewa, sebut saja pembakaran kantor KPU Tolikara oleh massa caleg yang kecewa.
Ada sejumlah orang yang ditahan polisi. Ironisnya, lagi kecurangan itu lebih banyak dilakukan penyelenggara pemilu. Buktinya ada sedikitnya 10 KPUD atau lebih KPUD di Provinsi Papua yang direkomendasikan Panwas untuk diganti, karena curang.
 Mulai dari kasus jual beli suara, penggelembungan suara sampai pada adanya TPS siluman, seperti di wilayah Distrik Abepura. Dan dampak dari konflik Pileg
tersebut sampai-sampai saat ini masih ada DPRD yang belum dilantik akibat bermasalah. Bahkan demo-demo masih saja terjadi memprotes hasil pileg lalu
 Kembali ke masalah 11 kursi tadi, agar tidak terjadi konflik, maka
Perdasus  mutlak ada. Dimana akan mengatur mulai dari sistim perekrutannya sampai menyangkut tugas-tugasnya di DPRP nantinya.
  Bila posisi 11 kursi di DPR-Papua ini dipaksakan, maka akan muncul persoalan baru, soalnya peran dan posisi mereka tidak diatur dalam alat kelengkapan dewan, sebab  mereka ini tidak melalui pemilihan umum legislatif yang lalu tapi akan ditunjuk dan mewakili representatif orang asli Papua di DPR-Papua.
 Melihat persoalan ini akan rumit, maka yang terpenting saat ini adalah semua pihak mulai dari MRP,DPRP, KPU Papua dan Gubernur harus mendorong proses perdasi/perdasus sebagai aturan implementasinya. Sementara seluruh rakyat Papua harus bersabar menunggu sampai aturan hukumnya tuntas. Semoga.

    Bila kalau dilihat dari sisi yang lain nya  ini hanya bias timbul karena ada kepentingan segelintir orang untuk menghancurkan tanah papua ini seperti Barisan Merah putih(BMP)  ,akhirnya MK bisa mengabulkan hasil gugatan nya,itupun politik permainan Pemerintah Pusat agar PAPUA tidak lepas dari NKRI



Oleh    Kilion Alfrengky Wenda
 DA  :Daud
 IS    :Isak
 I      :Inuryna
 RE   Resina

Jumat, 29 Januari 2010

YAP THIAM HIEN AWARD 2009

YOMANAK 10 Desember 2009 jam 9:57

Jakarta - Pastor Yohanes Jonga dianugerahi penghargaan Yap Thiam Hien 2009.
Dia dipilih sebagai orang yang paling tepat mendapatkan penghargaan itu karena berani memperjuangkan hak asasi warga Papua.

"Ketika saya menerima ini, ketika berada di tengah masyarakat, saya belajar dari cara hidup mereka yang begitu indah," ucap Yohanes saat menerima pemghargaan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (10/12/2009).

Yohanes dikirim ke Papua sejak tahun 1986 untuk bertugas di Paroki St Stefanus di Lemah Baliem, Wamena. Sejak tahun 1994 ia terus berpindah tempat di tanah Papua.

Meski ditempatkan di sebuah kota, Yohanes justru lebih tertarik dengan daerah pedalaman. Baginya, daerah tersebut lebih banyak kesulitan dan tantangannya.

Contohnya saja, ia pernah menyelamatkan seorang gadis di bawah umur yang dinikahkan secara paksa oleh keluarganya. Bahkan gadis tersebut sampai harus diborgol oleh polisi agar mau menikah. Kasus ini sendiri pernah ramai di tahun 2005 karena aparat negara dianggap mendukung perkawinan di bawah umur.

Tak terhitung kegiatan Yohanes dalam melakukan aksi kemanusian. Ia bahkan mendekatkan diri dengan berbagai anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Sudah banyak sebutan yang melekat kepadanya. Mulai dari Pastor HAM, Pastor Perempuan karena prioritas pendampingannya untuk peningkatan martabat perempuan hingga Pastor OPM. 
 
 

RAKYAT PAPUA BERDUKA

Jum'at, 18 Desember 2009 | 14:55 WIB
TEMPO Interaktif, Timika - Kematian Kelly Kwalik menjadi duka terdalam bagi seluruh rakyat Papua. Jenazah Kelly Kwalik sudah tiba di Timika diantar Direskrim Polda Papua Kombes Petrus Wayna pada Jumat (18/12) siang.
Di hadapan sekitar 500 warga Papua, Petrus mengatakan pihaknya sudah meminta pada Kapolri untuk membawa jenazah Kelly ke Timika. "Tugas kami membawa jenazah Kelly sudah kami lakukan. Kami minta warga tidak terpancing isu-isu," kata Petrus.
Petrus juga meminta warga ada yang mau menerima jenazah secara resmi. "Jangan takut, tidak ada yang akan ditangkap," kata Petrus. Warga Amungme dan Papua memutuskan akan menerima jenazah Kelly secara kolektif, dan akan menanggung semua biaya secara kolektif.
Tokoh masyarakat Amungme, Hans Magal, mengatakan semua orang Papua sedang berduka. "Semua orang papua sedang berduka, mari kita berdoa menghormati jasad Tuan Kelly Kwalik. Hari ini hari ketiga Tuan Kelly dinyatakan meninggal," kata Hans.
Menurut Hans, tokoh-tokoh warga sudah membicarakan dengan DPRD Mimika dan Kapolres Mimika tentang siapa yang akan menerima jenazah. "Setelah diserahkan siapa rakyat Papua yang menerima, lalu mau disemayamkan dimana dan dimakamkan dimana dan kapan. Kami belum mengambil keputusan kami sepakat bersama pemimpin papua mau membicarakan kesepakatan ini," kata Hans.
Dalam pertemuan di halaman DPRD Mimika juga muncul desakan untuk merdeka dan referendum. "Kami minta DPRD dan Kapolres menyediakan dua meja di depan. Masyarakat akan pilih sendiri siapa yang mau gabung dengan NKRI, dan siapa yang mau lepas," kata tokoh warga, Douw.
Warga juga meminta pemerintah mengijinkan mengibarkan bendera Bintang Kejora di makam Kelly karena Kelly adalah tokoh kemerdekaan Papua.
Salah satu aktivis perempuan,menambahkan bahwa.PT.freeport Indonesia.harus keluar dari tanah papua barat.selama Freeport masih beroperasi.Membawa konflik,ribuan masyarakat yang korban dimana-mana dan saat ini seorang pemimpin Kelly Kwalik.Oleh sebab itu kami rakyat papua barat,meminta Freeport harus di TUTUP.

ANAK TIRIKAN PAPUA BARAT

Selama papua masuk dalam bingkai NKRI dan sampai saat ini otsusus berjalan mundur karna otsus ada karena rakyat papua barat menuntut keluar dari bingkai NKRI,dengan sampai saat ini NKRI pandangan bahwa papua barat diangkap seperti boneka masuk dalam karung tidak buat apa2,oleh sebab itu kami mengundang kawan2 merasa bahwa kulit hitam dan beda ras budaya dengan indonesia bergabunglah dalam aksi tgl 01 desember 2009 HUT papua barat.

Yomanak kilion Lany
SALAM PAPUA PASTI MERDEKA !!!

RIWAYAT PT FREEPORT INDONESIA

oleh kilion wenda
Yomanak


1936 Ekspedisi Colijn, termasuk Jean-Jacques Dozy, merupakan kelompok luar pertama yang mencapai gunung gletser Jayawijaya dan menemukan Ertsberg.

1960 Ekspedisi Freeport dipimpin Forbes Wilson & Del Flint menjelajah Ertsberg.

1963 Serah terima Nederlands Nieuw-Guinea dari pihak Belanda ke PBB, yang pada gilirannya mengalihkannya ke Indonesia.Rencana proyek tambang ditangguhkan akibat kebijaksanaan rezim Soekarno.

1966 Peralihan kekuasaan penuh dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto. Pembentukan pemerintahan baru yang mendorong investasi sektor swasta serta langkah-langkah reformasi ekonomi lainnya.
Freeport diundang ke Jakarta untuk pembicaraan awal mengenai kontrak tambang di Ertsberg.

1967 Penandatanganan Kontrak Karya untuk masa 30 tahun, yang menjadikan PTFI sebagai kontraktor eksklusif tambang Ertsberg di atas wilayah 10 km persegi.

1969 Negosiasi kontrak penjualan jangka panjang dan perjanjian proyek pendanaan. Studi kelayakan selesai dan disetujui.

1970 Pembangunan proyek berskala penuh dimulai.

1972 Uji coba pengapalan pertama ekspor konsentrat tembaga dari Ertsberg.

1973 Peluncuran proyek, dan lokasi kota dinamakan Tembagapura. Proyek Ertsberg mulai beroperasi.

1975 Kegiatan eksplorasi dimulai atas cadangan bawah tanah tembaga pada Gunung Bijih Timur (GBT).

1976 Pemerintah Indonesia membeli 8,5% saham PTFI dari Freeport Minerals Company dan investor lain.

1978 Studi kelayakan proyek tambang bawah tanah GBT disetujui.

1981 Tambang bawah tanah GBT mulai beroperasi.

1985 Tambahan cadangan tembaga bawah tanah ditemukan di bawah tambang bawah tanah GBT.

1987 Setelah mengalami beberapa kali pengembangan produksi rata-rata meningkat menjadi 16.400 ton/hari dua kali lipat dari rencana awal pada tahun 1967 cadangan total menjadi 100 juta ton metrik.
Forbes Wilson (kanan) bersama rekannya anggota tim geologist Freeport di Erstberg, 1967

Riwayat Proyek PT. Freeport Indonesia Timika

1936 Ekspedisi Colijn, termasuk Jean-Jacques Dozy, merupakan kelompok luar pertama yang mencapai gunung gletser Jayawijaya dan menemukan Ertsberg.

1960 Ekspedisi Freeport dipimpin Forbes Wilson & Del Flint menjelajah Ertsberg.

1963 Serah terima Nederlands Nieuw-Guinea dari pihak Belanda ke PBB, yang pada gilirannya mengalihkannya ke Indonesia.Rencana proyek tambang ditangguhkan akibat kebijaksanaan rezim Soekarno.

1966 Peralihan kekuasaan penuh dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto. Pembentukan pemerintahan baru yang mendorong investasi sektor swasta serta langkah-langkah reformasi ekonomi lainnya.
Freeport diundang ke Jakarta untuk pembicaraan awal mengenai kontrak tambang di Ertsberg.

1967 Penandatanganan Kontrak Karya untuk masa 30 tahun, yang menjadikan PTFI sebagai kontraktor eksklusif tambang Ertsberg di atas wilayah 10 km persegi.

1969 Negosiasi kontrak penjualan jangka panjang dan perjanjian proyek pendanaan. Studi kelayakan selesai dan disetujui.

1970 Pembangunan proyek berskala penuh dimulai.

1972 Uji coba pengapalan pertama ekspor konsentrat tembaga dari Ertsberg.

1973 Peluncuran proyek, dan lokasi kota dinamakan Tembagapura. Proyek Ertsberg mulai beroperasi.

1975 Kegiatan eksplorasi dimulai atas cadangan bawah tanah tembaga pada Gunung Bijih Timur (GBT).

1976 Pemerintah Indonesia membeli 8,5% saham PTFI dari Freeport Minerals Company dan investor lain.

1978 Studi kelayakan proyek tambang bawah tanah GBT disetujui.

1981 Tambang bawah tanah GBT mulai beroperasi.

1985 Tambahan cadangan tembaga bawah tanah ditemukan di bawah tambang bawah tanah GBT.

1987 Setelah mengalami beberapa kali pengembangan produksi rata-rata meningkat menjadi 16.400 ton/hari dua kali lipat dari rencana awal pada tahun 1967 cadangan total menjadi 100 juta ton metrik.

RINDU SAHABATKU

Seorang sahabat, yang ku nantikan kehadirannya dalam kehidupanku pada tgl 25/06/2020  pukul 15: 30 itu, terasa hatiku berdebar bahagia, da...