Telah dimuat pada www.jubi.co.id Pada Tanggal 19 Juli 2019.
Sejarah adalah
Pengalaman terbaik menata kehidupan suatu bangsa yang lebih baik untuk
anak cucunya dimasa yang akan datang. Tulisan ini bukan untuk membenarkan dan atau
mengajak.tapi bagaiman membuka pikiran untuk kita memahami kata “Separatis,”.
Pengertian Separatis dalam Wikipedia adalah politik suatu gerakan untuk
mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia. Kata
ini dalam sejarah telah terbukti bahwa yang selalu disampaikan oleh pejabat
Pemerintah pada suatu Negara yang berdaulat kepada kelompok yang berjuang untuk
memisahkan diri.
Dalam
sejarah perjuangan bangsa Indonesia Ir.Sukarno (Presiden RI Pertama) dan
Kawan-kawannya, pernah diberikan stigma Separatis oleh Penjajah Belanda.
Sukarno juga pernah dipenjarahkan oleh Belanda di Ende Flores dan diasingkan dibuang
ke Digul Papua karena di berjuang untuk
kemerdekaan Indonesia. Nasip yang sama juga dialami oleh Nelson Mandela
(Mantan Presiden Afrika Selatan) diberikan stigma Komunis oleh kolonial
penjajah Apartheid. Nelson Mandela dihukum dalam Penjarah selama 20 tahun di
Roben Island.
Perjuangan
Mohandas Karamchand Gandhi atau di kenal (Mahatma Gandhi), salah satu pemimpin spritual dan politikus dalam gerakan kemerdekaan India. Mahatma Gandhi yang
berprovesi sebagai penasihat hukum di
kalah itu pernah dihujat oleh penguasa
Aparheid ketika dia menjadi Penasihat
hukum di Afrika Selatan dengan Sebutan “Coolie atau Sami” artinya pelayan atau
pesuruh. Kisa Mahatma Gandhi juga dalam perjuangan kemerdekan India pernah
dipenjarahkan selama eman tahun oleh penjajah Negara bagian British-India.
Fidel
Castro dalam perjuangan melawan ketidakadilan sosial oleh pemerintah saat itu
sehingga ia bersama kawan-kawannya menyerang barak militer di luar wilayah Santiago
de Kuba pada tahun 1953, akhirnya dia dan beberapa temannya di tangkap dan di
penjarahkan selama 15 Tahun, namun pada akhirnya ia menjadi Presiden Kuba pada
tahun 1976.
Xanana
Gusmao Presiden Pertama Timor Leste, pernah ditangkap dan dipenjarahkan selama
7 tahun oleh pemerintah Indonesia ketika berjuang untuk kemerdekaan Timor
Leste. Jose Ramos Horta Salah satu tokoh yang paling berpenngaruh dalam
perjuangan diplomatiknya untuk perjuangan kemerdekaan Timor Leste.
Benny Wenda Separatis?
Dalam
posisi saat ini, “Ya” Benny Wenda adalah separatis karena dia memperjuangkan
untuk Kemerdekaan Papua Barat lepas dari
pemerintah Republik Indonesia. Ia bukan
menciptakan sejarah Baru dalam perjuangan kemerdekaan suatu bangsa. Dari pengalaman-pengalaman para pendahulu
“Penjarah” menjadi satu-satunya tempat
yang empuk bagi mereka, bahkan Benny
sendiri sudah mengalami pada Tahun 2002
dengan ancama hukuman selama 25 tahun penjara. Ia berhasil Keluar dari penjara
Abepura, menyeberang ke Papua New Guinea kemudian mendapat Suaka politik ke
Inggris. Benny Wenda saat ini
sebagai Ketua United Liberation Movement
for West Papua (ULMWP)
Pada
penjalanan yang panjang Para separatis itu, penghargaan (Award), juga tidak
luput dari keberadaan mereka. Nelson Mandela mendapat Nobel Perdamaian pada
Tahun 1993. Xanana Gusmao juga di
berikan penghargaan Bintang Adipurna dari Pemerintah Indonesia, dan Jose Ramos Horta dan Uskup
Carlos Pilipe Ximenes Bello meraih Nobel Perdamaian Dunia pada Tahun 1996.
Fidel
Castro juga meraih penghargaan Perdamaian Lenin tahun 1961, perdamaian
penghargaan konghucu 2014, Penghargaan Nishan-e 2018, dan Gold Star Order 1982
dan lain sebagainya.
Ir.
Sukarno justru banyak meraih penghargaan sebanyak 26 Doctor Honoris Causa dari
berbagai universitas di dalam dan luar negeri, Lenin Peace prize, Chief
Comander, Bintang Mahaputera Adipurna, sampai terakhir walaupun sudah meninggal
Dunia, pada tahun 2005 diberikan ‘the Order of the Supreme Compions of OR Tambo’.
Atas Jasa-jasanya.
Benny
Wenda (Ketua ULMWP) pada tanggal 17 Juli 2019, meraih penghargaan “Oxford of
the City Award” dari Dewan Kota Oxford, sebagai Peacefull Campaigner for
democracy, atas sebuah perjuangan kampanye Damai terhadap penderitaan Rakyat
Papua sejak berintegrasi dengan Republik Indonesia tahun 1962 sampai sekarang.
Pemerintah Tidak Perlu Menanggapi Berlebihan
Ada kabar gembira bagi separatis Papua Merdeka, karena Pemimpin ULWP mendapat penghargaan dari dewan kota Oxford, tapi ada
kecaman keras yang datang dari pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) London atas keputusan Dewan kota Oxford.
Dalam
pernyataan tertulisny melalui KBRI London “Diberikan
kepada orang yang salah karena orang tersebut justru merupakan pelaku dan
pendukung penggunaan kekerasan dalam menncapai tujuan politiknya”. Pernyataan
seperti ini justru, Wibawa kenegaraan
itu membawa dalam sifat kekanak- kanakan. Dewan kota oxford bisa memberikan
penghargaan seperti itu sudah tentu punya alasanan tersendiri tidak mungkin
hanya asal-asal tanpa ada bukti.
Dikwatirkan
penghargaan serupa akan muncul dari mana-mana kepada para Separatis Papua. Karena sejak terbentuknya ULMWP pada tahun
2014 lalu, itu isu Papua semakin meningkat, di kanca Internasional, terutama di
kawasan-pasifik selatan lobby diplomatik dan perang gerilya semakin tidak bisa
dibendung dengan iming-iming kerja sama bilateral.
Sementara
Rakyat kecil di Papua semakin dikucilkan, tidak berdaya, akses jurnalis
dibatasi, Operasi terus berjalan di Kabupaten Nduga.
Pemerintahan Baru Jokowi- Maaruf
menempati Janji Dialog Papua
Sebuah
Pepata kata dalam sehari-hari, dari anak Kepada ayah atau ibu yang sedanng
berpergian meninggalkan mereka di rumah pak/ mak Saya pesan e?. Kalau orang
tuannya tidak membawah maka seorang anak menuntutnya. “Pak, Mak mana Janji? Janji adalah Utang e?” artinya
bahwa bahwa janji mereka itu di kemudian
hari harus tepati.
Dalam
perjanjian Pemerintah Indonesia melalui Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY)
sampai dengan dengan Presiden Ir.Joko Widodo (Jokowi), hanya janji diatas janji
terkait penyelesaian konflik Papua melalui Dialog Damai.
Mengikuti jejak komitment Pemerintah Indonesia untuk berdialog dengan masyarakat Papua
terungkap dalam Rapat kabinet Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY), di
kantor Presiden tangga 9 Oktober 2011. Hal yang sama juga SBY sendiri
menyampaikan kepada tiga pimpinan Gereja di Papua yaitu Ketua Sinode GKI Tanah Papua, Pdt. Yemima Y
Krey, S.Th, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua, Pdt. Dr.Socratez
Sofyan Yoman, dan Ketua Sinode Kingmi Tanah Papua, Pdt.Dr. Benny Giay. Pada
tanggal 16 Desember 2011 di Cikeas Jakarta.
Pada
Tanggal 1 Januari 2012 Sejumlah tokoh-tokoh Gereja dari Papua yang di pimpin
oleh Pdt. Lipiyus Biniluk, S.Th di Wisma Negara Jakarta Pusat telah disepakati
upaya dialog yang intensif. Dari upaya-upaya ini Presiden SBY langsung menunjuk
Wakil Presiden Boediono, Namun sayangnya dialog tidak terlaksana.
Di
erah Pemerintahan Jokowi, pertegas dalam
acara Natal nasional tanggal 27 Desember 2014, “ Jokowi Ingin Berdialog dengan
masyarakat di Papua, yang masih di hutan, yang masih di gunnung- gunung marilah
kita membangun Papua sebagai Tanah Damai, marilah kita saling percaya di antara
kita sehingga bisa bicara dalam suasana yang damai dan Sejuk”.
Pada
tanggal 15 Agustus 2017 sejumlah Tokoh dari Papua menghadiri undangan Bapak.
Jokowi di Istana merdeka Jakarta, telah menunjuk Almarhum Pastor Neles
Tebay, dan akan di bantu oleh Kantor
Staf Presiden, Teten Masduki dan Menkopolhukam RI. Telah sepakati untuk
menyelesaikan persoalan Papua Persektor.
Pemerintahan
dierah Presiden SBY sampai dengan Jokowi, telah menunjukan tekad untuk
menyelesaikan persoalan Papua namun hanya menggantung harapan kapan dialog itu terlaksana.
Sebelum
Pemilihan umum berlangsung Calon Wakil Presiden Nomor urut 1 KH, Ma’ruf Amin
pun berjanji “Bersedia berdialog dengan para Tokoh Papua untuk menyelesaikan
masalah-masalah keamanan di wilayah tersebut”. (Kompas 6/12/18).
Dengan terppilihnya Jokowi-Ma’ruf pada periode
kedua ini, harapan besar masyarakat Papua menyelesaikan konflik Papua sesuai
dengan janji dan komitment yang sudah pernah terbangun. Dengan adanya dialog rasa saling percaya
antara pemerinntah pusat dan masyarakat Papua dapat memperoleh cita-citanya untuk menuju Papua
sebagai Papua Tanah Damai.
=====================SEMOGA===================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar