Oleh:Kilion Wenda
Konflik Papua,yang
berlangsung selama 52 tahun karena dimulai sejak Indonesia berkuasa atas Papua tanggal 1 Mei 1963.
Konflik yang berkepanjangan ini bukanlah
antara masyarakat Asli Papua dengan masyarakat Pendatang (Horizontal) melainkan konflik antara Pemerintah Indonesia dan orang
Papua yang bergabung dalam OPM (Vertical).
Pemerintah selalu
menganggap remeh bagi para pejuang
kemerdekaan Papua (OPM), dan selalu mengklaim bahwa Masalah Papua adalah
masalah internal Indonesia, bisa
selesaikan dengan pendekatan Kesejahtraan.
Namun Pada tahun 2013 adalah tahun keberhasilan bagi para pejuang Papua Merdeka (OPM) dan tahun kekalahan total
bagi Pemerintah Indonesia, dalam
berdiplomasi.berikut semua peristiwa- peristiwa besar yang terjadi selama tahun 2013.
Pada Tanggal 28 april 2013 Pemimpin Free
west Papua campaign Benny Wenda secara resmi membuka kantor di Oxford
inggris dengan Wali kota Oxford.
Sejak perjalanan
perjuangan yang sangat panjang perjuangan WPNCL, yang berkedudukan di Vanuatu,
akhirnya pada bulan juni tahun 2013 Aplikasi WPNCL untuk Papua barat menjadi Anggota MSG
berhasil diterima. Mendapat undangan resmi dari sekretariat MSG untuk WPNCL mewakili Papua Barat ikut dalam
pertemuan.
Papua
barat secara resmi tidak di terima menjadi Anggota MSG, namun ada beberapa hal Penting dalam keputusan MSG yaitu:
(1) MENYETUJUI bahwa MSG sepenuhnya mendukung
hak-hak asasi rakyat Papua Barat terhadap penentuan nasib sendiri sebagaimana
ditetapkan dalam mukadimah konstitusi MSG,
(2) MENYETUJUI bahwa kekhawatiran MSG mengenai
pelanggaran hak asasi manusia dan bentuk lain yang berkaitan dengan kekejaman
terhadap Masyarakat Papua Barat akan diajukan bersama dengan pemerintah
Indonesia secara bilateral maupun sebagai kelompok,
(3) MENCATAT bahwa aplikasi dari WPNCL untuk
menjadi anggota MSG telah diterima dan aplikasi akan ditinjau setelah pengajuan
laporan FMM, dan
(4),
MENYETUJUI roadmap seperti yang direkomendasikan oleh FMM mencakup: (a) bahwa
MSG mengirim misi menteri luar negeri di tingkat FMM yang dipimpin oleh Menteri
Luar Negeri Fiji ke Jakarta dan kemudian ke Papua Barat pada tahun 2013 dan
menerima undangan dari pemerintah Indonesia, (b) misi menteri luar negeri ini
akan menyajikan laporannya kepada para pemimpin MSG pada kesempatan pertama
dalam enam bulan ke depan,(c. WPNCL akan diberitahu secara resmi tentang
keputusan para pemimpin MSG mengenai aplikasinya, dan (d). misi akan menjadi
bagian dalam proses menentukan aplikasi keanggotaan WPNCL (Jubi)
Pada tanggal 15 Agustus 2013 secara resmi
Kantor Free West Papua Campaign buka di Hague (International
City of Peace and
Justice)
Belanda.
Dalam
pertemuan Dewan Gereja Sedunia (WCC), 27 September 2013, di Geneva Pdt. Socratez Sofyan Yoman (berdiri
di podium), juga berbicara masalah hak Asasi Manusi di Papua .
Sidang tahunan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), 28 September
2013, Perdana Menteri Vanuatu, Moana
Karkas Kalosil, dalam debat forum Majelis Tinggi PBB. meminta PBB untuk menunjuk seorang Wakil
Khusus untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia di propinsi Papua
Indonesia, dan status politik mereka.
24 Oktober 2013) Asian Human Rights Commission (AHRC) dan Human Rights
and Peace for Papua (ICP) meluncurkan sebuah laporan mengenai pelanggaran hak
asasi manusia (HAM) yang terjadi di Pegunungan Tengah Papua, Indonesia, selama
tahun 1977–1978. Laporan ini membahas pelanggaran-pelanggaran atas Konvensi
Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida yang dilakukan pemerintah
Indonesia pada periode tersebut dan ditujukan pada pengungkapan kebenaran.
Laporan yang merupakan hasil penelitian selama tiga tahun oleh AHRC ini
mengungkapkan kematian lebih dari 4,000 orang Papua, termasuk anak-anak, akibat
operasi yang dilakukan oleh tentara Indonesia. http://www.humanrights.asia
Pada
tanggal 5 November 2013 dalam sidang Umum Dewan Gereja Sedunia di Busan Korea
selatan merekomendasikan hak penentuan
nasip sendiri bagi orang Papua Barat dan Gereja-Gereja di Papua Barat
mempromosikan diri secara resmi bergabung dengan dewan gereja-gereja
Pasifik.(Jubi)
16-18 November 2013. Perdana
Menteri Vanuatu Moana Karkas Kalosil membawa pesan dukungan untuk Papua Barat
kepada Commonwealth Kepala Pemerintah Rapat (CHOGM) di Kolombo, Sri Lanka.
Perdana Menteri, setelah meninjau bagaimana Papua Barat, hak untuk menentukan
nasib sendiri telah ditolak,namun ia mengatakan kepada para pemimpin Persemakmuran
"kita tidak bisa terus menyangkal mereka hak-hak mereka, sehingga saya
sebut pada upaya kolektif kita untuk mendukung perjuangan mereka."
(suluhpapua)
Tgl 1 Desember 2013 Gubernur Port Moresby, Papua Nugini, Powes Parkop,
secara resmi memperingati hari kemerdekaan Papua Barat, di istana kantor Gubernur mengibarkan Bendera
Bintang Kejora dan Membuka kantor Free West Papua Kampaign.
13 desember 2013, Sebuah pengadilan Sydney University warga negara dipimpin oleh mantan jaksa agung NSW John Dowd, sekarang
presiden Komisi Ahli Hukum Internasional,menemukan bahwa "sejumlah
besar" orang Papua Barat telah disiksa dan dimutilasi.
Pengadilan
mendesak Indonesia untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas
"kejahatan terhadap kemanusiaan" ke pengadilan. Diperkirakan lebih
dari 150 orang tewas dan mayat mereka dibuang di laut setelah protes Papua
Barat yang mengangkat dilarang Papua Barat Bintang Kejora di Biak pada bulan
Juni, 1998.
Dengan demikian maka Papua bukanlah
Persoalan domestik Indonesia, tapi sudah
beralih pada Isu Internasional setingkat kawasan,
Oleh sebab itu,
pemerintah melibatkan rakyat Papua melalui konsultasi dan komunikasi
konstruktif guna secara bersama mencari dan menetapkan kebijakan yang dapat
menyelesaikan konflik Papua.
Pemerintah Indonesia tidak perlu anggap
remeh terhadap persoalan Papua. Papua sudah menjadi isu sentral bagi Dunia,
maka Pemerintah Indonesia harus mencari
jalan keluar, untuk mengatasi
internasionalisasi masalah Papua
ini.
Ketika masalah telah berlangsung begitu
lama, tanpa ada mencari jalan keluar pada saat itulah dialog diperlukan sebagai langkah baru untuk mencari upaya
penyelesaian.
Dialog merupakan solusi damai yang di
tawarkan oleh rakyat Papua, dialog bukan para pejabat negara dari Jakarta datang ke Papua mengundang semua elemen masyarakat, siapkan
hidangan di sebuah Hotel atau restaurant
semuanya kumpul disana, diskusi satu sama lain.
Dialog adalah tempat pertemuannya para
pihak yang pertikai, melaui perwakilan-perwakilan yang di tunjuk oleh para
pihak,.
Penulis
adalah aktifis Baptis Voice Papua,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar