Rabu, 25 Februari 2015

Penerjemah Alkitab Dari Bahasa Indonesia ke bahasa Lanny, Pdt.Yunus Kogoya,Dip.Th Tutup Usia.

alm Pdt.Yunus Kogoya Dip.Th
Penasihat Badan Pelayan pusat-Persekutuan Gereja- Gereja Baptis Papua (BPP-PGBP)  Pendeta Yunus Kogoya Dip.Th Meninggal Dunia, Sabtu (/20/2/15), sekitar Pukul 05:00 dini hari  waktu papua di Rumah Sakit Umum Dian Harapan (RUSDH) Jayapura,Papua.
Menurut keterangan Rekanya Joni Kogoya, korban sebelumnya  sakit Paru- paru sejak lama ketika  berada di Suka Bumi Jawa Barat,namun menurutnya  sesudah tahun 2002 pulang ke papua, sering mengalami sakit- sakitan dengan  Sakit paru- parunya.
Sebelum Almarhum diantar oleh keluarga di rumah sakit, dirinya yang sakit lebih dulu sehingga,Almarhum pendeta Yunus  mendoakanNya;ungkap Joni.
Dia (almarhum) sering melalaikan perintah dokter, bahkan obat yang di berikan oleh dokter jarang minum, dia  lebih banyak menghabiskan waktu duduk di depan  layar komputer,untuk menyelesaikan buku- buku rohani dalam bahasa lani; ungkap  salah satu Badan pelayan di gereja Baptis Bahtra Ramoho Sentani Jayapura.
Alm.Pdt.Yunus Kogoya,Dip.Th. dikebumikan pada Minggu 22, Maret 2015 di Pekuburan umum Kemiri Sentani Papua.
Sebelumnya Alm.Pdt.Yunus Kogoya,Dip.Th, menyampaikan pada puncak peringatan  hari Hut Badan pelayan pusat-Persekuruan Gereja-Gereja Baptis Papua (BPP-PGBP) 14 desember 2014 di Jayapura, bahwa, dirinya sudah selesai mengerjakan tugas yang di berikan oleh Tuhan Allah,
“Sejak saya umur 13 tahun sampai sekarang jadi,  tahun 2015, itu waktunya untuk saya harus beristirahat, kalau Tuhan masih berikan kesempatan untuk saya harus melayani, saya akan siap melayani, tapi kalau, Tuhan panggil saya untuk  harus beristirahat maka, saya akan istirahat”
Auto biografi .
Pdt.Yunus Kogoya, Dip.Th   Lahir di Nggoyagame,Distrik Pirime Kab Lani Jaya 15 April 1949, semenjak 12 Tahun, tepatnya pada tahun 1957-1960 misionaris “Tuan Larson” membawa injil Masuk di Ilaga.
Sedangkan  pada tanggal 28 Oktober, 1956 Missi ABMS sekarang GIA “Tuan Norman Drarpet,Tuan Hein Noordyk, dan Ian Gruber menginjak kaki di Tiom.
Sejak saat itu  Yunus Kogoya belum memakai Koteka ( belum berbusana), tepatnya pada tahun 1961,memakai koteka Pakaian adat orang Lani.
Tahun 1963, Ia belajar Sekolah dasr (Buta Huruf) di Pirime,
Tahun 1964 ia melanjutkan sekolah dasar di di Tiom
Tanggal 12 Desember 1965, Ia di Baptis secara ( menyelam), oleh Gembala Wurupanggup kogoya di Kuwogwe Tiom.
Tahun 1966, Yunus Kogoya, dipilih untuk belajar  Bahasa indonesia  di Tiom,dan Mengenakan Pakaian ( Celana dan Baju), sebelumnya Pakai koteka.
Tahun 1967, Ia dipilih sebagai Guru injil bersama gembala Nawimban kogoya di utus ke Kwiyawagi.
Tahun 1968, ia Kembali  dari Kwiyawagi Ke Pirime untuk menjadi Guru sekolah minggu di Nambume, sampai  tahun 1969.
25 Desember 1969, seluruh Anggota Jemaat Gereja Baptis Nambume, secara aklamasi Yunus Kogoya di pilih menjadi Gembala sidang, ia melayani selama lima tahun
Tahun 1971, saat itu Yunus Kogoya berumur 21 tahun, bertunangan dengan Dortea wakerkwa, Ia Menikah  tepat pada  6 Agustus 1971, di  Gereja Baptis Kulok Enggame. Tepatnya pada  10 Desember 1972 Yunus Kogoya dan Dortea wakerkwa di karuniai  satu anak, Yuratinus Kogoya.
Pada Bulan desember 1972 melalui sebuah konferensi gereja, Yunus Kogoya di tamatkan, dari sekolah Alkitab oleh Guru Tuan Noel Melzer.
Tahun 1973  Yunus Kogoya dipindahkan dari Nambume ke gereja Baptis Yiwaktogu, sementara sebagai gembala di gereja Yiwaktogu, ia masuk Kelas VI, SD YPPGI Kuopaga, sesudah tamat SD, Yunus Melanjudkan SMP di Tiom.
Tahun 1976, ia tamat SMP di Tiom, selanjudnya Yunus Kogoya dipindahkan sebagai gembala dari yiwaktogu ke Wulume.
Tahun 1977, Yunus di panggil oleh Misi Tuan  Magi Rod Bensly, untuk menjadi tenaga pengajar pada Sekolah Alkitab Bahasa Lanny, sekaligus di tugaskan sebagai Gembala sidang Magi-NggetPaga, selama 1 Tahun.
 Tahun 1978, Yunus Kogoya di kirim  sebagai Gembala di gereja Baptis Kondena.
Tahun 1980.Yunus Kogoya  diberhentikan sementara (Siasat) oleh pengurus Gereja karena terjadi perang suku di Pirime.
Tahun 1981.Yunus Kogya  diaktifkan kembali (cabut Siasat), untuk menjadi Gembala,  ia dipanggil oleh salah satu guru Peter Barclay untuk belajar Sekolah Alkitab Bahasa Indonesia di Tiom, selain ia belajar,juga sebagai gembala di gereja Baptis Ngguripaga selama tahun 1982-1983.
Tahun 1983 Yunus Kogoya dikirim  ke gereja Baptis Ongge’me, selama di sana tepat pada 6 September 1984 Yunus Dikaruniai  satu anak Rina Kogoya.
Tahun 1985. Yunus kogoya diutus untuk melanjudkan pada Sekolah Tinggi Teologi Baptis (STT Baptis) di Kota Raja, Jayapura.
Tahun 1990 Yunus Kogoya Tamat dari STT Baptis Kotaraja Jayapura, di berikan Gelar Diploma (Dip.Th)
Tahun 1990. Yunus Kogoya bersama Tuan  Gardon Larsonpergi ke Ilaga selama dua bulan.
Tahun 1991, Yunus Kogoya Dip.Th di panggil oleh  Tuan Wesley Dale untuk pergi ke Kanggime selama 6 bulan untuk menterjemahkan Alkitab perjanjian baru dalam  Bahasa Lani. Nanu satu  tantangan yang dia hadapi, setelah Tuan Wesly Dale sudah habis Visa, sehingga Yunus Kogoya kembali Ke Pirime, lalu ia sendiri melanjudkan pekerjaan sebagai menterjemahkan Alkitab dari Bahasa Indonesia ke dalam bahasa Lani.
Tahun 1993, tepatnya pada tanggal 3 Agustus, Yunus Kogoya Dip.Th bersama, Rekannya Elaby bersama Keluarganya di panggil oleh Misi, Tuan David Scivill da, Tuan. Wesley Dale untuk melanjudkan pekerjaannya menterjemahkan Alkitab dalam Bahasa lani,  yang sempat tertunda di Kanggime, ke Parombong Cianjuang, Suka Bumu Provinsi Jawa Barat.
 Sejak tanggal 3 Agustus 1993, Sampai Tahun 2002 Yunus Kogoya  sukses menterjemahkan Alkitab Perjanjian Lama (PL) Dalam Bahasa Lanny.
Pada Tanggal 3 Agustus 2002, Yunus Kogoya,Dip.Th Pulang dari Jawa Barat ke Papua, menetap di Pos 7 sentani.
Tahun 2004. Yunus Kogoya,Dip.Th di pilih sebagai Gembala 1 dan Mazmur Kogoya sebagai Gembala 2.
Selama tugas Sebagai gembala Sidang di Gereja Baptis  Bahtra Ramoho Sentani, Ia juga menulis buku untuk  anak-anak sekolah minggu dan pemuda remaja, dalam  Bahasa lanny “AWANA”  nit ninone paga “ Aap ambi Enggali Lek Logonet Yetut Abok Paganiyak Mbake kenok”  dan “ Kabar baik yang bersambar. Wologwe komologwe inake mbanak”.
Yunus juga  terganung dalam Tim untuk menulis buku Sejarah perjalanan gereja GIDI, KINGMI, dan BAPTIS, berhasil di terbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) tahun 2012.
Pada 9 Mei 2010, Istri Yunus Kogoya meninggal Dunia.
Pada  6 April 2011, Yunus Kogoya menikah lagi dengan istri yang kedua Melinche Wakerkwa  di gereja Baptis Ramokho sentani Jayapura.

Tidak ada komentar:

RINDU SAHABATKU

Seorang sahabat, yang ku nantikan kehadirannya dalam kehidupanku pada tgl 25/06/2020  pukul 15: 30 itu, terasa hatiku berdebar bahagia, da...