Senin, 28 September 2015

Interfidei dan FKPPA, Menggelar Konferensi – FGD II Papua Tanah Damai di Jayapura.

Institut DIAN Interfidei bekerja sama dengan Forum Konsultasi Para pimpinan Agama (FKPPA),Provinsi Papua Ilalang Papua dan dinas Kesbangpol Kota Jayapura, telah Menggelar Konferensi dan Focus Group Discussionn (FGD), II di Hotel Sahid Papua, pada 6-9  September 2015.
Kegiatan ini dirselenggarakan lanjutan dari Konferensi dan FGD I di Kabupaten Jayapura pada 23-27 november 2014, dengan tema: menata dan memaknai perbedaan, demi Papua Tanah Damai, diikuti oleh seluruh para pimpinan agama-agama di Kaupaten/kota seprovinsi Papua
Pada konferensi dan FGD ke II ini, lebih fokus pada monitoring dan evaluasi, Untuk mengetahui sampai sejauhmana kegiatan yang diikuti sebelumnya untuk memberi pengaruh signifikan kepada peserta dalam melakukan perubahan, demi terwujudnya Papua menjadi Tanah Damai dan apakah manfaat bagi komunitas dan masyarakat dari mana peserta diutus, demi sebuah perubahan, terwujudnya Papua menjadi Tanah Damai.
Dalam Konferensi dan FGD II  diikuti  dari para pemimpin agama dan tokoh agama  dari tujuh daerah yakni. Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Merauke, kabupaten Timika, Kabupaten Nabire, dan Kelompok Avatan (Kabupaten jayawijaya dan Sarmi).
Pada  Kegiatan  yang berlangsung selama empat  hari ini, membahas  beberapa isu-isu penting  Yaitu. Perlindungan dan palayanan keagagamaan  bago Umat Agama disampaikan langsung oleh Prof. Dr. M. Machasin, Dirjen Bimas Islam Kementrian Agama Republik Indonesia, sebagai Keynote speech. Juga para pakar lain, dr.Gunawan Ingkokusumo menyampaikan (tentang tantangan, ancaman dan tindakan menghadapi perluasan HIV/AIDS di Tanah Papua). Ida Bagus Suta Kertya (Memelihara alam semesta secara adil-bersih-indah, demi kelangsungan hidup masyarakat papua), Dr.Tonny Wanggai,S.Ag,MA (Ancaman dan tindakan menghadapi masuknya gerakan radikalisme agama di Tanah Papua).  Uskup Dr.  Leo Laba Ladjar, OFM  (Tantangan, ancaman dan tindakan dunia Pendidikan di Papua). Prof.Dr.Sidney Jones (Peta perubahan dan dinamika perbedaan dalam keragaman agama-agama di Indonesia, persoalan KBB, dan pembiaran Negara terhadap kelompok intoleran atas nama agama).  Dr. Theo van den Broek (Dinamika hubungan antar warga di masyarakat Papua, dalam perubahan demografi agama-agama di Propinsi Papua). Dan Dr.Pater.Neles Tebay,Pr (Makna perbedaan agama-agama di Tanah Papua demi Papua menjadi Tanah Damai: Dialog Damai sebagai jalan tanpa kekerasan).

Kegiatan tersebut diakhiri dengan menysun rencana tindak lanjut (RTL) dari  masing-masing daerah yang berkaitan dengan membangun toleransi Umat beragama, menjaga kelestarian lingkungan hidup, bahaya HIV/AIDS, Radikalisasi Agama, menjaga perubahan demografi,membangun karakter dalam pendidikan dan memaknai perbedaan agama-agama di Tanah papua demi Papua Tanah Damai.(JDP.Kilion)

Tidak ada komentar:

RINDU SAHABATKU

Seorang sahabat, yang ku nantikan kehadirannya dalam kehidupanku pada tgl 25/06/2020  pukul 15: 30 itu, terasa hatiku berdebar bahagia, da...