Selasa, 28 November 2017

PERTEMUAN KEDUA SAHABAT

Selamat Datang
Pada mulanya ALLAH mencipatakan segala isinya. ALLAH mencitakan langit dan bumi, siang dan malam, cakrawala, air dan darat, tumbuh-tumbuhan, benda-benda penerang, segala jenis mahkluk hidup baik yang bersayap dan tidak, dan Manusia yang paling istimewa. 
ALLAH menetapkann mereka pada tempatnya msing-masing dan ALLAH berfirman kepada manusia bahwa engkau harus menjaganya dan memberikan nama bagi segala jenis tumbuhan dan hewan. Pada saat itu manusia melakukan dengan baik apa yang di perintahkan ALLAH kepada mereka. Mereka pun hidup bahagia, hidup berdampingan dengan segala ciptaan TUHAN yang ada pada saat itu.
Tetapi dengan keangkuhan manusia itu sehingga  mereka jatuh ke dalam dosa, dan hubunngan antara ALLAH dengan manusia terputus bahkan dengan segalah jenis tumbuhan dan hewaan pun demikin. 
Kau Melawan Selama 2 minggu
Manusia hidup dalam dosa, tetapi ALLAH mengasih mereka  sehingga Ia megirim anakNya kedunia dan menyerahkan nyawaNya untuk manusia. Manusia telah bebas dari dosa-dosa, hubungan manusiapun kembali dengan sang Pencipta, hooreee..... demikian kata firman Tuhan yang sering kita dengar dari kejadian sampai zaman injil YESUS KRISTUS. 
Mari  kita lihat kisah antara MERPATI dan SEMUT.
Pada suatu hari ada rombongan pemburu yang buas hendak, memasuki hutan yang lebat disana mereka ingin mencari mangsannya untuk dijadiikan santapannya. Mereka memasuki hutan itu dan mulai menncari mangsanya, berjalan bersama mengelilingi hutan itu tetapi apa yang terjadi?, mereka tidak menemukan satu ekor pun mangsa mereka. Tetapi mereka tidak putus asa, mereka pun mencari di sudut pohon, di dalamm gua pun mereka masuk, tapi mereka tidak mendapatkan mangsanya pula. Hari sudah siang terik matahari pun sampai cahayanya tembus menerobos pepohonan yang lebat itu, mereka lelah dan beristirat di sebuah pohon yang besar, mereka meminum air dan memakan bekalnya. 
Kebersamaan Sampai disini
Seusaai memikmati bekalnya mereka tertidur di bawah pohon itu, dan di saat itu juga burung merpati terbang ke arah pohon di mana si pemburu sedang beristirahat, saat burung itu terbang dan hingap di pohon itu, terdengarlah suara kepap sayapnya oleh si pemburu yang lain, saat merpati itu hinggap untuk hendak memasuki sarangnya, si pemburu ini mulai bangun dari tidurnya, menarik senapannya mulai ukur pada merpati itu saat hitungan ketiga untuk membidik merpati, ada seekor Semut yang naik di badan si pemburu itu lalu mengigitnya, sehingga bidikan si pemburu itu meleset pada merpati dari serangan si pemburu, merpati pun terbang jauh dan semut itu juga turun dari badan di pemburu itu lalu lari, nasip  si pemburu semakin sial pula. 
Selamat Jalan
Waktu sudah senja hari mulai malam dan si pemburu it bergegas untuk pulang. Merpati mendapatkan pertolongan dari se-ekor semut yang bijaksana. 
Hari mulai malam ,angin bertiup kencang langitpun gelap seakan badai datang segala mahkluk hidup masuk di sarang/rumah mereka untuk berlindug dari badai langit membunyikan drumnya, (guntur) petir mulai menyambar pemohonan dan banyak pohon yang jatuh akibat petir. 
Hujanpun turun, badai mulai datang  akibat petir sarang si semutpun jatuh ke tanah, hujan begitu deras sehingga  terjadilah banjir , rumah semut di bawa arus ke sungai yang besar, badai itu berlanjut hingga pagi. Rumah semutnya itu hanyut di sunggai yang besar, matahari mulai naik, tandanya badai telah berakhir namun semut mengalami masalah dalam dirinya ia terjebak  di sungai yang besar jauh dari daratan, semut itu pasrahkan dirinya, merasa sedih akan dirinya dan ribuan anak semut yang ada di dalam sarang itu.
Sampai Jumpa
Semutpun takut ia menjerit memintah tolong, ia berteriak sekuat tenaga berusaha untuk menyelamatkan diri tetapi tidak biasa, namun tanpa disadari merpati yang mana pernah ia tolong itu sedang terbang mengelilingi sungai itu, ketika ia melihat ada rumah/sarang semut itu merpati yang baik hati ini datang mengakat dengan cakar kakinya dan membawanya terbang tinggi ke pohon yang paling besar. 
Semut itu selamat dari ancaman maut, akhitnya keduanya menjadi sahabat. Tanpa di sadari bahwa dengan bangsa hewan yang berbeda meraka melakukan pekerjaan yang mulia, pelajaran serta panutan yang harus di ambil dari KEBIJAKSAAN si SEMUT dan KERENDAHAN, BAIK HATI si MERPATI.
KITAB KEJADIAN 1,2:1-31,1-25
AMSAL 6:6


BY: alm. Joses Samuel Wenda


Tidak ada komentar:

RINDU SAHABATKU

Seorang sahabat, yang ku nantikan kehadirannya dalam kehidupanku pada tgl 25/06/2020  pukul 15: 30 itu, terasa hatiku berdebar bahagia, da...