Dari informasi yang berhasil dihimpun, penembakan berawal ketika pasukan Brimob mendatangi sebuah tempat permainan billiard di lokasi tambang emas tersebut. Lalu terlibat cekcok dengan kelima warga, yang berujung dengan aksi penembakan.
Kapolres Paniai, AKBP Anton Diance saat dikonfirmasi, Rabu 16 Mei membenarkan adanya penembakan itu. "Ada lima warga yang ditembak, karena membuat keonaran dan berupaya merebut senjata milik Brimob," kata dia.
Menurut Kapolres, kejadian bermula ketika 5 warga mendatangi tempat permainan billiard milik Yona. Saat itu meja penuh dipakai, tapi kelima warga itu malah memaksa main. "Mereka memaksa sambil marah-marah dan mengancam pemilik billiard,"ucapnya.
Lantas, karena melihat sikap kelima orang itu, bisa mengundang keonaran, pemilik billiard mendatangi Pos Brimob untuk meminta tolong mereka. Dan tiga anggota Brimob kemudian menuju tempat billiard. "Tiga anggota masing-masing atas nama Briptu Ferianto Pala, Bripda Agus dan Bripda Edi mendatangi TKP menindaklanjuti laporan pemilik billiard,"jelasnya.
Ketiga anggota itu lalu menegur kelima warga agar tidak membuat keributan, sambil mengarahkan masyarakat yang berkerumun untuk membubarkan diri. "Namun, di saat bersamaan Briptu Ferianto Pala yang saat itu menghadap ke arah kerumunan massa, tiba-tiba dipukul dengan menggunakan tongkat. Karena dipukul dengan keras anggota tersebut jatuh, di saat bersamaan kelima warga berupaya merebut senjatanya,"ucapnya.
Warga yang berupaya merampas senjata anggota bernama Melianus Kegepe. Melihat kondisi itu maka Bripda Edy mengeluarkan tembakan hingga mengenai pinggang korban. "Tapi, Sesaat setelah bunyi letusan itu, warga lain atas nama Lukas mengejar Bripda Edy sambil memegang pisau dan hendak menikam, merasa terdesak Bripda Edy mengeluarkan letusan dan mengenai perut korban,"papar Kapolres.viv
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=1cb66e0a407b46ee08f856774b2583d2&jenis=c4ca4238a0b923820dcc509a6f75849b
Tidak ada komentar:
Posting Komentar